Announcement

Let me know if you are linking this blog to your page and I will put a link to yours.

Tuesday, September 6, 2011

Menggilakan gila

Tulisan ini sebetulnya tulisan iseng, waktu itu di sebuah milis yang saya ikuti, ada yang memaki-maki tukang onar di milis dengan kata-kata "gila." Enggak tahunya, malah jadi menarik.
YS
-------

Date:  Fri Aug 1, 2003  12:22 pm
Subject:  Menggilakan gila

Ada sebuah lelucon tua yang menceritrakan ada seorang pasien rumah sakit jiwa berhasil kabur. Seminggu dicari tak tertangkap, tapi pada hari kedelapan mendadak saja dia kembali dengan tenang. Dokternya bingung dan bertanya kenapa ia kembali lagi. Jawabannya, "Waduh, Pak Dokter, pusing, di luar sana orang-orangnya lebih gila daripada saya."

Ya memang, ada orang yang benar-benar gila, namun ada juga orang yang dianggap gila, dan untuk kasus kedua ini, timbul pertanyaan sebetulnya siapa yang gila? Apa itu arti "gila" sebetulnya? Kalau gila adalah tidak berlaku normal, kembali timbul pertanyaan, apakah normal itu.

Normal menurut definisi yang saya tahu adalah sesuatu yang biasa dilakukan orang-orang. Waktu anda diteriaki gila, artinya anda bersikap dan bertingkah laku berbeda dari orang-orang normal. Pertanyaannya adalah sikap-sikap apa yang dianggap tidak normal? Misalnya, sewaktu saya menyatakan diri saya normal, apakah memang saya benar-benar normal, karena kalau saya melihat orang-orang lain, sedikit sekali yang mencoba meraih gelar diatas Master? Dari sini juga timbul pertanyaan, apakah orang-orang yang mengambil gelar diatas "Master," bisa disebut gila, karena tak berlaku seperti orang normal yang tak tertarik mengambil gelar tinggi-tinggi?

Bagaimana dengan orang-orang yang bersikap anti-sosial seperti membakar rampok hidup-hidup? Mengapa kita tak menganggap orang-orang itu gila karena bertingkah berbeda dengan kaidah-kaidah yang dianggap normal? Atau mungkinkah karena memang kita sudah terbiasa melihat hal seperti itu, atau menganggap normal kefrustasian masyarakat akibat kegoblokan polisi, karena itu kita menganggap tingkah abnormal tersebut sebagai normal? Bukankah artinya kita menormalkan kegilaan?

Sekarang kita melihat tingkah beberapa oknum yang provokatif di milis-milis. Kembali timbul pertanyaan: apakah mereka normal? Kalau kita melihat seluruh milis yang pernah dibuat, saya rasa itu adalah sesuatu yang sangat normal. Di milis Apakabar dulu, ada seseeorang bernama Jusfiq (?) yang provokator sekali (kemana ia sekarang... rindu). Di milis Permias US, ada seseorang yang bernama Nasrullah Idris, pekerjaannya mengirimkan tulisan-tulisan yang tidak normal atau dianggap absurd. Di milis FICA, terkenal MDS yang provokator.

Untuk kaum provokator tersebut, "pekerjaan" mereka adalah normal, karena mereka memang menganggap normal provokasi yang dilakukan kepada milis-milis. Tapi untuk orang-orang yang lain yang tak menyukai kaum provokator tersebut, mereka akan menganggap tak normal hal-hal yang sebetulnya normal dilakukan dalam milis-milis yang terbuka untuk umum. Jadi, siapa di sini yang normal?

Jadi kelihatannya pada umumnya, hal-hal seperti itu normal-normal saja.... yang tak normal kelihatannya justru orang-orang yang menentang adanya provokator, walau untuk beberapa hal, saya setuju bahwa beberapa provokator di banyak mailing list mungkin sudah "borderline compulsive," tapi itu adalah pandangan saya yang "normal" ini. Tapi kembali ke pertanyaan pertama, apa mungkin sayalah yang tak normal, atau alias gila, karena menganggap normal hal-hal yang dianggap tidak normal oleh orang-orang yang mungkin sebetulnya tidak normal.

Jadi setelah anda membaca tulisan ini, apakah anda merasa tulisan ini normal?

YS

No comments:

Post a Comment